Monday, November 6, 2017

Mobil Milik Warga Ponorogo Digondol Maling

Mobil Milik Warga Ponorogo Digondol Maling, kasus pencurian mobil gegerkan Bumi Reyog Ponorogo, JawaTimur, Senin (6/11/2017) sekitar pukul 03.30 WIB terjadi pencurian kendaraan bermotor atau Curanmor roda empat jenis L 300 dengan Nopol Pol AE 9813 SF.
Berdasarkan identitas STNK nya adalah atas nama Sukamto warga RT. 02, RW. 02, Dukuh  Putuk, Desa Kambeng, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.

Sedangkan identitas korban menurut Kasubag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto adalah Damuri (35 th) warga  beralamat RT. 02, RW. 02, Dukuh Putuk, Desa Kambeng, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.
Dia menjelaskan sekitar pukul 03.30 WIB korban mendengar di depan rumah kendaraan dihidupkan dan korban mengambil baju.
"Saat itu korban langsung keluar kemudian mengetahui kendaraan L 300 miliknya telah hilang," kata AKP Sudarmanto.
Di dalam mobil tersebut, menurutnya juga tersimpan STNK dan Buku KIR yang diselipkan di kaca depan.
Selanjutnya korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Slahung. 
"Mendapati laporan tersebut, KSPK dan Unit Reskrim mendatangi TKP dan mendata korban dan saksi-saksi serta melakukan penyelidikkan," tukasnya.

sumber :portalindonesia.co.id

Program Angkutan Cerdas Siswa Online Akan Dirilis Dishub Ponorogo

Program Angkutan Cerdas Siswa Online Akan Dirilis Dishub Ponorogo, Program Angkutan Cerdas Siswa (ACS ) kian berkembang sejak dilaunching pada 20 Pebruari lalu, tak hanya jumlah armada dan rute yang ditambah bahkan kini Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ponorogo tengah melakukan inovasi untuk mengembangkan ACS menjadi transportasi berbasis online.

Tak hanya dapat diunduh secara gratis di Play Store. Nantinya siswa maupun masyarakat dapat mengakses armada ACS, serta melihat rute yang ditempuh secara online.
Dengan menggandeng programer dari Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah, Dishub tengah intens menambahkan beberapa fitur dalam aplikasi yang diberi nama ACS Ponorogo ini. Diantaranya, deteksi waktu tempuh secara realtime, otomatis deteksi posisi saat ini, estimasi (perkiraan.red) penjemputan oleh armada ACS, estimasi waktu sampai ke rumah, dan tracking realtime visual (visual rute.red)
Armada ACS saat ini berjumlah 41 unit dengan jumlah pelayanan rute mencapai 41 rute dengan pembagian:16 armada di wilayah kota dan 25 armada di 5 kecamatan.
Kepala Dishub Kabupaten Ponorogo, Djunaidi mengatakan, peningkatan ACS dari angkutan reguler menjadi online ini, untuk mempermudah siswa dalam mengakses ACS, selain itu dapat mempermudah pengawasan orang tua terhadap armada ACS.
” Saat ini banyak siswa kita yang pegang Hp android, dengan aplikasi ini mereka mudah mengakses ACS, bisa memperhitungkan waktu tempuh dan rute perjalanan sampai ke rumah sehingga tepat waktu baik berangkat dan pulang. Orang tua juga menjadi mudah dalam pengawasan mereka juga akan tahu kapan anaknya berangkat dan kapan anaknya pulang,” ujarnya, Senin(6/11).
Ditambahkan, dari segi pembinaan aplikasi ini dapat mempermudah Dishub dalam memantau driver ACS. Serta dapat dengan mudah mengalihkan rute bila terjadi kepadatan atau kelengangan. Ia menambahkan, lantaran masih dikembangkan aplikasi ini baru bisa di akses Maret 2018 mendatang.
Pihaknya berjanji seluruh armada ACS yang dimiliki Dishub akan berbasis online.” Saat ini masih uji coba dulu, Maret 2018 mungkin semua armada kami sudah berbasis online jadi bersabar dulu,”pungkasnya.

Akibat Hujan dan Angin Lebat Mengakibatkan Pohon Roboh di Ponorogo

Akibat Hujan dan Angin Lebat Mengakibatkan Pohon Roboh di Ponorogo, Dua sepeda motor yang sedang melintas di jalan raya Ponorogo-Solo tertimpa pohon roboh di depan kantor BRI yang berada di Desa/Kecamatan Badegan, Minggu(05/11/2017) petang.
Ketiga orang korban tersebut yaitu  Yus(40) warga Jatiroto, Wonogiri, mengalami luka di bagian muka, Wahyudi (34) warga Desa Sudirejo, RT 2/6, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, mengalami luka di lengan kanan keduanya berboncengan mengendarai sepeda motor honda Supra X Nopo; B 6280 ZEH, Dwi Yulianto(20) Karyawan BUMN, alamat RT 23/3, Dukuh Karangrejo, Kec. Wungu, Kab. Madiun yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion Nopo AE 3319 FY.

Sewaktu korban melintas di TKP dari arah Timur menuju ke Barat tiba – tiba pohon Mimbo yang berada di selatan jalan mengalami sol dan menimpa korban. Selanjutnya korban  dibawa ke Puskesmas Badegan.
“Ada tiga orang mengendarai dua sepeda motor yang menjadi korban tertimpa pohon rohboh di Badegan. Namun ketiganya mengalami luka dan mendapatkan perawatan di Puskesmas Badegan,”ucap Kasubbag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto.
Petugas Polsek Badegan yang mendapatkan laporan segera menuju ke lokasi dan bersama dengan masyarakat segera memotong batang pohon mimbo dengan menggunakan chainsaw dan menepikan. Sementara korban segera dilarikan ke Puskesmas Badegan guna mendapatkan perawatan intensif.
sumber : kanalponorogo.com

2 Tahun Gadis Cantik Ini di Cabuli Kakek-kakek

UPPA Satreskrim Polres Ponorogo mengamankan KAD(70) warga Desa Pondok, Kecamatan Babadan, Ponorogo, Jatim, lantaran telah melakukan tindak pidana pencabulan dengan korban sebut saja Bunga warga desa setempat, Senin(06/11/2017).

Perbuatan pelaku yang sudah berusia uzur ini terungkap bermula pada hari Selasa (24/11/2017) lalu saat orang tua korban dipanggil guru BK salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Babadan tempat anaknya belajar.
Oleh guru BK diberitahu bahwa anaknya sebut saja Bunga telah menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh KAD(70) warga Desa Pondok, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo dalam kurun waktu sekira tahun 2015 sampai dengan Selasa (19/09/2017) sekira pukul 14.00 WIB didalam kamar milik korban.
Mendapati pemberitahuan dari guru BK tempat anaknya belajar tersebut, orangtua korban kemudian menceritakan kejadian tersebut kepada istrinya. Yang kemudian bersama istrinya menanyai kepada korban tentang kebenaran kejadian tersebut.
Kepada kedua orangtuanya, korban mengakui bahwa ia telah menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh KAD.
Mendengar pengakuan anak gadisnya tersebut, bak mendengar petir disiang hari. Korban yang tidak terima kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Ponorogo.
Mendapati laporan dan berdasar pada hasil VER terhadap korban, anggota unit UPPA Satreskrim Polres kemudian mengamankan pelaku untuk dilakukan proses selanjutnya.
Atas perbuatanya tersebut, pelaku dianggap telah melakukan perbuatan tindak pidana membujuk anak untuk dilakukan persetubuhan, dan dijerat dengan Pasal 81 ayat 2  UURI No. 35 th 2014 tentang perlindungan anak.
“Saat ini pelaku kita tahan, untuk proses pemeriksaan selanjutnya,”ucap Kasubbag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto.(ars)

sumber : kanalindonesia.com

Thursday, November 2, 2017

Polsek Siman berhasil ungkap Kasus perjudian jenis togel di Ponorogo

Polsek Siman berhasil ungkap Kasus perjudian jenis togel di Ponorogo, Jajaran Polres Ponorogo, Jatim melalui Unit Reskrim Polsek Siman berhasil ungkap Kasus perjudian jenis togel Kamis (2/11/2017) pukul 15.00 WIB, di warung Mispan alias Tundung, Dukuh Krajan RT. 02, RW. 03, Desa Kepuhrubuh, Kecamatan Siman, Kebupaten Ponorogo.

AKP Sudarmanto selaku Kasubag Humas Polres Ponorogo menegaskan bahwa tersangka tertangkap tangan sedang melayani pembeli nomor togel. Dia menjelaskan tersangka yang diamankan adalah Suk (58 th) warga  Dukuh Caru, RT. 02, RW. 01, Desa Bajang, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo.
            
Adapun barang bukti yang diamankan adalah uang sebesar Rp. 60.000,00 dan 1 buah hp warna biru. "Serta satu lembar kertas berisi catatan nomor togel," kata AKP Sudarmanto.
Tersangka dikenakan pasal 303 KUHP. "Tersangka langsung diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut," tukasnya. 

Mbah Tukiyah Hilang Meninggalkan rumah memakai Baju Putih

Mbah Tukiyah Hilang Meninggalkan rumah memakai Baju Putih, Seorang warga Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim dikabarkan pergi meninggalkan rumah sejak Rabu (1/11/2017) hingga Jum'at (3/11/2017) belum kembali.

Informasi dari Kepala Desa Bancar, Pamuji memaparkan salah satu warganya yang hilang adalah Tukiyah (64 th) bertempat tinggal di Selatan SDN 02 Bancar, RT. 04, RW. 03, Dukuh Nglodo, Desa Bancar.
Dia juga menjelaskan ciri-ciri Tukiyah, yaitu tinggi 150 cm. "Saat meninggalkan rumah menggunakan baju warna putih, memakai rok atau celana warna hitam sesuai foto," kata Pamuji, Jum'at (3/11/2107).
Lebih lanjut dia menjelaskan, saat itu rambut Tukiyah dalam keadaan diikat. "Tukiyah sulit diajak bicara karena memiliki keterbelakangan mental," jelasnya.
Pihaknya berharap kepada siapapun jika menemukan atau menjumpai Tukiyah segera menghubunginya atau menghubungi Polsek Bungkal ataupun Kantor Polisi terdekat. "Semoga warga kami segera kembali ke rumah dengan selamat," harapnya.

Sumber : 
portalindonesia.co.id

Antusias Pelajar Ini Sangat Diluar Dugaan!! Karena Mokos baru pertama kali datang ke Sekolahan Bersama Anggota TNI

Kepedulian anggota TNI bersama masyarakat tak bisa diragukan lagi. TNI selalu hadir dan dan ada bersama masyarakat dengan berbagai sarana dan cara.
Kendaraan Si Mokos merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan masyarakat dan para pelajar, sehingga dapat memberikan gambaran tentang informasi yang sedang terjadi melalui sarana yang tersedia di Si Mokos. (Foto: Muh Nurcholis/NUsantaraNews)
Salah satunya adalah anggota TNI menggunakan kendaraan Si Mokos yang baru saja diterima. Anggota TNI di Kodim 0802/Ponorogo langsung memanfaatkan kendaraan tersebut.
Menurut Dandim 0802/Ponorogo, Letkol Inf Slamet Sarjianto menjelaskan bahwa kendaraan Si Mokos merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan masyarakat dan para pelajar, sehingga dapat memberikan gambaran tentang informasi yang sedang terjadi melalui sarana yang tersedia di Si Mokos.
Bahkan menurutnya, anggota TNI yaitu Pelda Agus S, Serma Heni dan Kopda Nur Fadloli melaksanakan kegiatan Komsos dan Wasbang Si Mokos di SD Brotonegaran 1, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo.
Pada kesempatan itu, sejumlah 154 pelajar sangat antusias dalam mengikuti kegiatan Wasbang Si Komsos. Menurutnya, materi yang di sampaikan kepada siswa-siswi diantaranya wawasan kebangsaan, Out Bound, Pemutaran film dokumenter calon TNI dan kegiatan membaca buku di Perpustakaan Si Komsos.
Menurutnya, kendaraan Si Mokos ini sangat mendukung tugas Babinsa untuk dipergunakan sebagai sarana Nobar bagi masyarakat seputar pertanian, pendidikan pembangunan, keterampilan dan lain lain yang bertujuan meningkatkan pembangunan Desa.
“Sekaligus dapat menjadi wahana yang dinantikan warga masyarakat dan menjadikan Si-Mokos nantinya sebagai pusat informasi yang aktual, dapat terjalin sinergitas antara pemerintah dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dan dapat mewujudkan daya tahan dan daya tangkal di dalam masyarakat terhadap pengaruh negatif yang berpengaruh terhadap pembangunan di wilayahsebagai sarana untuk menjalin ikatan yang kokoh, kuat antara individu dalam masyarakat maupun antara masyarakat dengan TNI,” papar Letkol Inf Slamet Sarjianto.
SUmber :nusantaranews.co

Pelajar Ponorogo Menyulap Suweg jadi Makanan Bergizi

Suweg biasanya dihindari karena menimbulkan rasa gatel saat memakannya. Namun, ditangan Hanik Annur Maria, Elwigia Irma Rosantriani, Andiariji Mega Putri Pertiwi menjadi biskuit, bubur dan keroket (biruet-red) yang menyehatkan.

Inovasi Siswa Ponorogo, Suweg Menjadi Biruet

"Kan memang pengen membikin diversifikasi pangan. Karbohidrat tidak hanya beras namun bisa didapat dari bahan panganan lain. Suweg misalnya," kata Hanik Annur Maria kepada beritajatim.com, Kamis (2/11/2017).


Apalagi, lanjut dia, suweg di Ponorogo melimpah. Jika dibuang percuma karena takut gatal. Dia mengaku, racun itu bisa dihilangkan.

Untuk membuat Biruet mumpung sangat gampang. Hanya bermodal suweg kemudian diolah menjadi terigu dan menghasilkan ketiganya.

"Yang penting udah diubah terigu dulu. Bisa dibuat apapun itu. Nah kami buat tiga makanan tersebut,"paparnya.

Elwigia Irma Rosantriani, menjelaskan, pembuatan tepung juga mudah. Awalnya menyiapkan 1 kg Suweg, dikupas dan dipotong-potong. Kemudian direndam dengan air garam.

Setelahnya, lanjut dia, dicuci bersih dan dijemur hingga kadar airnya nol. "Jika panas sekali jemurnya sehari tapi jika mendung dua sampai tiga hari," bebernya.

Setelah kering, dijadikan tepung dengan cara dideplok. "Baru bisa menghasilkan biskuit, bubur dan kroket. Bahannya sama tapi yang karbohidrat diganti tepung suweg," tambahnya.

Andiariji Mega Putri Pertiwi, mencontohkan, misalnya biskuit, ditambah mentega, tepung terigu sedikit dan gula menurut selera. Kemudian dioven tidak sampai 15 menit.

"Sama dengan kroket, kentangnya hanya sedikti, diberi tepung suweg. Baru diadon seperti biasanya," katanya.

Dari Suweg itu lah, ketiga bisa memenangi LKTI tingkat provinsi Jawa Timur di Universitas Merdeka (Unmer) Madiun dengan mengalahkan ratusan peserta dari berbagai kota di Jatim.(mit/ted)

sumber :  beritajatim.com

Wednesday, November 1, 2017

Penyambutan Sang Juara Liga Santri Nusantara 2017 di Ponorogo

 Kedatangan tim Darul Huda FC ke Bumi Reog Ponorogo, Jawa Timur usai merebut piala Liga Santri Nasional (LSN) 2017 mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
Kedatangan Darul Huda FC diarak oleh Pimpinan Pondok Pesantren Darul Huda, Mayak, Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo, Kabupatem Ponorogo, Rabu (1/11/2017) pukul 14.00 WIB.
Sang champion LSN 2017 itu diarak mengelilingi jalan protokol yang ada di Kota Santri tersebut. Ribuan santri ikut mengarak keliling kota bersama piala LSN yang baru saja diraih Darul Huda FC.
Selain menggunakan mobil milik Ponpes dan milik pengasuh Ponpes, ribuan santri tampak menaiki truk. “Ini adalah kemenangan kita semua para santri Ponpes Darul Huda serta masyarakat Ponorogo,” ujar Ahmad, salah satu santri.
Ungkapan senada disampaikan oleh Budi Daya, warga Jalan Sinduro saat melihat arak-arakan Darul Huda FC. “Cukup membanggakan kami warga Kota Reog atas prestasi Darul Huda FC dalam LSN tahun ini,” kata Budi Daya.
sumber : nusantaranews.co

Sambutan ini diluar DUGAAN untuk pemenang Liga Santri Nusantara 2017

Hari ini pemenang dari Liga Santri Nusantara telah sampai di kota tercinta, Ponorogo. Para pemain, pelatih luar biasa ini telah membawa nama baik Ponorogo di kancah nasional. Mereka merupakan pemain-pemain pilihan dari Pondok Pesantren Darul Huda Mayak.

Sambutan ini diluar DUGAAN untuk pemenang Liga Santri Nusantara 2017
Sambutan ini diluar DUGAAN untuk pemenang Liga Santri Nusantara 2017

PP. Darul Huda Mayak sendiri merupakan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama’ Terbesar di Ponorogo. Restu dari para masyayikh pondok pesantren untuk tim Persatuan Sepakbola Darul Huda Mayak ( PERSADA ) memberikan semangat yang luar biasa.
Warga Ponorogo memberikan sambutan yang luar biasa, pawai juara dilakukan dari Pondok Pesantren Al-Ikhlas Babadan sampai ke Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo. Puluhan Banser Ponorogo ikut mengawal pawai juara ini.
Piala LSN paling bergengsi ini diserahkan dari para pemain PERSADA ke pengasuh Pondok Pesantren Darul Huda Mayak.
“Ada tiga pemain yang akan direkrut klub-klub besar di tanah air”, ujar Manager PERSADA.
sumber:https://santri.or.id

Rekor Baru Santri Ponorogo dari Pondok Pesantren Darul Huda Mayak

 Pondok Pesantren Darul Huda, Mayak, Tonatan, Ponorogo dalam Turnamen Liga Santri Nasional atau LSN 2017 mendapat acungan jempol seluruh masyarakat Kota Reyog.
Pasalnya menurut Puguh Prayitno, salah satu pemain sepakbola di Selatan Ponorogo hasil gemilang tersebut membawa nama harum Kabupaten Ponorogo.
"Prestasi Darul Huda FC dalam LSN 2017 membuktikan bahwa sepak bola Ponorogo kembali bangkit," tutur Puguh Prayitno, Rabu (1/11/2017).
Kedatangan Tim Darul Huda FC ke Kota Reyog Ponorogo, Jawa Timur usai merebut Piala dalam Liga Santri Nasional (LSN) 2017 medapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
Seluruh pemian dan official Darul Huda FC diarak oleh Pimpinan Pondok Pesantren Darul Huda, Mayak, Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Sekitar 2 jam mengelilingi jalan protokol yang ada di Kota Santri tersebut. Ribuan santri ikut mengarak keliling kota piala LSN yang baru saja diraih Darul Huda FC. 
Bahkan ribuan santri tampak menaiki truk ikut merayakan tim kesayangan tersebut. 
"Kemenangan Darul Huda FC dalam LSN ini membuat kami semua para santri Ponpes Darul Huda serta masyarakat Ponorogo bahagia," ungkap Faiz, salah satu santri Ponpes Darul Huda. 
Hal senada juga  diutarakan oleh Agus Waluyo, warga Kelurahan Keniten, Ponorogo saat melihat arak-arakan Darul Huda FC.
"Prestasi ini cukup membanggakan warga Kota Reyog.  Prestasi Darul Huda FC dalam LSN tahun ini membukakan mata para penggemar sepak bola di Kota Reyog," ujar Agus Waluyo.
sumber: portalindonesia.co.id

Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Ponorogo Sepi Peminat

Program Pemutihan Pajak Kendaraan Sepi Peminat, Program pemutihan pajak kendaraan bermotor yang digelar Pemprov Jawa Timur (Jatim) sejak 23 Oktober hingga 24 Desember mendatang, di Kabupaten Ponorogo sepi peminat. Bahkan kendati telah digelar selama sepekan, namun hingga kini animo masyarakat Kota Reog masih minim.

Dari data di Samsat Ponorogo tercatat, sejak mulai berlaku pada Senin (23/10) lalu, jumlah pemohon mutasi (pemindahan.red) kendaraan baik dari luar maupun dalam Kabupaten Ponorogo masih relatif sepi. Pun, pada pengajuan perpanjangan pajak kendaraan dan perbaharuan pajak pada kendaraan yang telah mati pajak pun hingga kini masih sepi. Padahal, sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Jatim nomor: 67 tahun 2017 tentang Pemberian keringan dan pembebasan Intensif pajak daerah untuk rakyat Jatim tahun 2017. Pemprov membebaskan biaya balik nama kendaraan bermotor, pembebasan sanksi administrasi, dan Intensif pajak bagi kendaraan umum dan barang.
Kanit Regident Samsat Ponorogo Iptu Parminto mengatakan, sepinya peminat pada program pemutihan pajak daerah tahun ini, diakibatkan saat ini sejumlah pengaju tengah melakukan pengurusan pencabutan  izin mutasi dari daerah asal.
Diprediksi lonjakan pengajuan baru akan terjadi pada minggu ke 3 dan ke 4 program ini.” Saat ini masih relatif sepi, belum ada peningkatan signifikan. Masalahnya banyak kendaraan yang dimutasi ke Ponorogo saat ini tengah proses pencabutan dari daerah asal, itu butuh proses. Mungkin minggu ke tiga program ini baru ramai,” dalihnya, Rabu (01/11).
Sementara itu, Eko Prasetyo salah satu tokoh masyarakat Ponorogo mengaku, kurang diminatinya program pemutihan pajak daerah tahun ini akibat minimnya sosialisasi yang dilakukan Samsat dan UPT Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Jatim. Sehingga, banyak warga Ponorogo khususnya yang tinggal di desa tidak mengetahui pasti pelaksanaan program yang rutin digelar tahunan tersebut.
” Minim sosialisasi bisa jadi faktor, kita lihat sosialisasi program ini hanya terfokus di Kota, sedangkan di daerah pinggiran dan perbatasan jarang. Sehingga banyak warga tidak tahu program ini,”pungkasnya.
Sumber : koranmemo.com

Apakah Pemkab Tunda Lelang Jabatan??? Ini Jawabannya

Pemerintah Kabupaten Ponorogo  diminta anggota dewan tidak memaksakan proses lelang jabatan terbuka di enam jabatan eselon II. Pasalnya, selain parameternya tidak jelas, Pemkab diharapkan melakukan analisis data, karena masih banyak pejabat yang belum memenuhi syarat sesuai dengan aturan PP No 11 tahun 2017. Hal ini dilontarkan Ketua Komisi A DPRD Gufron Ridloi, Rabu (01/11).
“Saya melihat saat ini Pemkab belum bisa menginventarisir dimasing-masing SKPD berapa jumlah pejabat yang sudah memiliki unsure tehnis, manajerial maupun sosiol cultural. Ini belum dilakukan sehingga belum tahu berapa jumlahnya,” ujar politisi asal Partai Gerindra ini.
Ia juga meminta Pemkab Ponorogo jangan buru-buru membuka proses lelang jabatan sebelum melakukan inventarisasi calon pejabat yang akan mengikuti uji kompetensi. “Seperti dalam PP No 11 tahun 2017  apakah lelang jabatan ini nanti, setelah dibuka  sudah ada pejabat yang memenuhi syarat sesuai aturan di dalam PP tersebut?” terangnya.
Seandainya lanjut Gufron, analisis data itu nanti sudah dilakukan, dan dirasa belum banyak pejabat yang memenuhi syarat, sebaiknya proses lelang jabatan ditunda dulu. “Apapun yang akan dilakukan Pemkab Ponorogo terkait proses lelang jabatan eselon II ini, jelas membutuhkan biaya tinggi. Jangan sampai biaya tinggi, tapi hasilnya muspro (gagal),”tandasnya.
Sementara itu Sekda Ponorogo Agus Pramono mengungkapkan, enam jabatan eselon II yang masih lowong pada bulan Nopember 2017 segera dibuka pendaftaran. “Seperti lelang jabatan kemarin (Oktober 2017), secara tehnis  lebih sulit. Salah satu contoh, mereka yang  ikut lelang harus  menduduki jabatan yang serumpun minimal 5 tahun berturut-turut. Ini yang menjadi pertimbangan Bupati,” ujar Agus.
Ia  menjelaskan,  enam jabatan tersisa  yang akan dilelang ini  nanti sifatnya lebih umum. “Karena sifatnya lebih umum, harapan kita setelah kita buka nanti, standart yang kita inginkan yakni masing-masing SKPD yang kita lelang minimal ada 4 pendaftar. Insyaaloh bulan Nopember ini pendaftaran kita buka. Sebelumnya kita akan berkonsultasi dengan badan diklat Propinsi Jawa Timur,” tukasnya.
Enam jabatan eselon II yang akan dilelang yakni, Dinas Pariwisata, Satpol PP, Dinas Kawasan dan Permukiman, Asisten II, Ketahanan Pangan dan Bakesbang.  (mny)
Sumber : mediaponorogo.com

Ini Dia Susanti Tri Wahyuningsih Rektor Baru UNMER Ponorogo

Universitas Merdeka Ponorogo mengambil sumpah jabatan terhadap Susanti Tri Wahyuningsih yang dilantik sebagai Rektor baru masa jabatan 2017-2021, di Kampus Universitas Merdeka Ponorogo yang berada di Jl. Pacar No. 30 Kelurahan Tonatan, Kecamatan/ Kabupaten Ponorogo, Rabu(01/11/2017).
Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan rektor Universitas Merdeka Ponorogo yang baru  dilakukan oleh Ketua Yayasan Universitas Merdeka Ponorogo Letkol Inf Purna Asmono Satrio.
Selain pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan, juga sekaligus dilaksanakan serah terima jabatan dari pejabat Rektor lama Drs. Muh Amin SH, M.H kepada Rektor Universitas Merdeka Ponorogo yang baru Dr. Hj. Susanti Tri Wahyuningsih, SH.,MH.
Penandatanganan sumpah jabatan dari pejabat lama ke pejabat baru yang disaksikan oleh Pembina Yayasan Perguruan Tinggi Merdeka Jawa Timur Brigjen Purn. Drs Ismadi MBA, MSI
“Pemberhentian dan pengangkatan rektor perguruan tinggi itu sudah biasa, dan kami sebagai ketua yayasan, bahwa sesuai 
SUmber : KanalIndonesia.com

Pesulap Ponorgo Hebat!! Merubah Limbah Ampas Kopi Menjadi Lukisan Mahal

Pesulap Ponorgo Hebat!! Merubah Limbah Ampas Kopi Menjadi Lukisan Mahal, Tangan terampil Imam Subandi (42) mampu mengolah ampas kopi yang biasa dibuang percuma menjadi karya unik. Sejak awal 2016 lalu, ia menekuni seni lukis dari ampas kopi.
Tangan Terampil Pelukis Ponorogo Sulap Limbah Ampas Kopi
Warga Jalan Menur, Desa Ronowijayan, Kecamatan Siman itu memilih ampas kopi sebagai bahan lukisannya karena murah dan mudah didapat. Ia ingin menunjukkan pada generasi muda yang suka menggambar dan kesulitan bahan karena harga cat dan kanvas yang mahal, ampas kopi bisa menjadi alternatif.
"Satu cangkir ampas kopi bisa untuk 2-3 lukisan," tuturnya kepada Liputan6.com, Selasa, 31 Oktober 2017.
Harga lukisan ampas kopi buatan Imam dibanderol dengan harga Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta, tergantung tingkat kerumitannya. Ia menyebut meski hanya terbuat dari ampas kopi, lukisannya mampu bertahan hingga tahunan.
"Ampas kopi dicampur sejenis pelitur air supaya awet," ucapnya.
Ampas yang dipakai untuk melukis, sambung dia, tidak boleh sembarangan harus yang pekat dan teksturnya halus. Terkadang karena pesanan lukisan banyak dan ampas kopi sedikit, ia tak sungkan meminta ampas dari warung kopi milik temannya.
Imam menambahkan untuk lukisan ampas kopi ukuran A3 dalam satu jam bisa langsung selesai asalkan sketsa sudah jadi. Sedangkan, ukuran yang lebih besar bisa sampai dua hari.
Namun jika lukisannya bertema sejarah, politik, dan ada pesan moral, harganya akan semakin mahal. Ia kini memang memfokuskan diri melukis sejarah yang berkaitan dengan Ponorogo.
"Alat yang dipakai sama saja seperti melukis pada umumnya, cuma kuas," katanya.
Untuk memasarkan lukisan ampas kopinya, Imam menggunakan sosial media karena lebih mudah. Bahkan, pembeli biasanya datang dari luar Ponorogo, seperti Madiun, Solo, Yogyakarta dan Surabaya. "Pernah Sumatera juga ada," ujarnya.

Sumber: Liputan6.com

Ingin Tau Penyebab Kebakaran di Pudak Ponorogo?? Ini Jawabannya

Api melalap rumah milik Jayus(50) warga Dusun Ngreco, Desa Krisik, Pudak, Ponorogo, Jatim, Rabu(01/11/2017) sekira pukul 10.10 WIB.
Kebakaran rumah berukuran 7 x 10 meter bermula saat sekira pukul 08.00 WIB pemilik rumah pergi ke kebun dengan meninggalkan bara tungku bekas memasak yang tidak dimatikan karena digunakan untuk memanggang kayu bakar.
Sekira pukul 10.10 WIB kayu yang dipanggang diatas tungku terbakar dan api membesar hingga merembet hampir ke seluruh bagian rumah.
“Sebelumnya pemilik rumah memasak dengan menggunakan tungku, setelah itu pergi ke ladang dan meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, namun sebelum pergi sempat menaruh kayu bakar diatas tunggu untuk dipangang. Diperkirakan api membakar kayu bakar dan merembet ke hampir bagian rumah,”ucap Kasubbag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto.
Angin kencang dan dinding rumah yang terbuat dari bambu menyebabkan api dengan cepat membesar.
Masyarakat yang mengetahui kejadian kebakaran tersebut, bersama dengan anggota Koramil dan Polsek Pudak langsung berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya.
Beruntung dalam kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Selain membakar hampir seluruh bagian rumah, ikut terbakar juga uang hasil penjualan sapi sebesar Rp 40 juta dan mesin pemotong kayu.
Akibat kebakaran ini, korban diperkirakan menderita kerugian materi total sejumlah Rp 200 juta.(ars)
SUmber Berita : Kanal Ponorogo

Mobil Milik Warga Ponorogo Digondol Maling

Mobil Milik Warga Ponorogo Digondol Maling,  kasus pencurian mobil gegerkan Bumi Reyog Ponorogo, JawaTimur, Senin (6/11/2017) sekitar pukul ...